USG
USG
USG biasa dilakukan saat Anda berkunjung ke dokter untuk memeriksakan kondisi kehamilan Anda. Pemeriksaan USG saat hamil tidak hanya dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi Anda, tetapi juga untuk melihat kondisi bayi dalam kandungan secara keseluruhan. Ya, melalui USG, banyak informasi yang bisa Anda terima terkait pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan bayi Anda di kandungan. Melalui USG juga, dokter bisa menentukan apa yang harus Anda lakukan saat hamil untuk mendukung kesehatan bayi Anda.
Mengapa ibu hamil butuh pemeriksaan USG?
USG kehamilan adalah sebuah tes yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan perkembangan janin dan juga organ reproduksi ibu hamil. Saat Anda melakukan USG, perut Anda akan dioleskan gel, dan kemudian dokter akan menggerakkan transduser di atas perut Anda. Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke rahim Anda, kemudian gelombang suara ini akan mengirimkan sinyal kembali ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar. Anda bisa melihat gambar janin dalam kandungan Anda di layar monitor.
USG pertama kali bisa Anda lakukan saat usia kehamilan mencapai 6-8 minggu, namun gambaran yang Anda dapatkan mungkin belum jelas. Anda mungkin akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas pada usia kehamilan 13 minggu.
Sesuai usia kehamilan, USG bisa Anda manfaatkan untuk berbagai tujuan, untuk tujuan medis maupun tujuan nonmedis, seperti untuk melihat jenis kelamin bayi dalam kandungan.
USG selama trimester pertama
Pemeriksaan USG selama trimester pertama kehamilan bisa Anda lakukan untuk tujuan:
- Memastikan bahwa Anda benar sedang hamil
- Memeriksa detak jantung janin
- Menentukan usia kehamilan bayi dan memperkirakan kapan bayi akan lahir
- Memeriksa apakah Anda mempunyai kehamilan kembar
- Memeriksa kondisi plasenta, rahim, ovarium, dan leher rahim (serviks)
- Mendiagnosis kehamilan ektopik (ketika telur yang sudah dibuahi sperma tidak menempel di dinding rahim)
- Mendiagnosis keguguran awal
- Memantau apakah janin mengalami pertumbuhan yang abnormal
USG selama trimester kedua dan ketiga
Saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua dan ketiga, Anda bisa melakukan USG untuk tujuan yang lebih banyak, seperti:
- Memantau pertumbuhan janin
- Mengetahui posisi janin, apakah janin berada dalam posisi sungsang, melintang, kepala di bawah (cephalic), atau posisi normal
- Menentukan jenis kelamin bayi
- Memastikan apakah Anda mempunyai kehamilan kembar
- Memeriksa plasenta apakah bermasalah, seperti plasenta previa dan abrupsio plasenta
- Memeriksa apakah bayi Anda berpotensi mengalami Down syndrome (biasanya dilakukan pada usia kehamilan 13 dan 14 minggu)
- Memeriksa apakah bayi berpotensi mengalami kelainan bawaan atau cacat lahir
- Memeriksa apakah bayi dalam kandungan mengalami kelainan struktural atau masalah pada aliran darah
- Memantau kondisi cairan ketuban
- Memantau apakah bayi menerima cukup oksigen dan nutrisi
- Mendiagnosis masalah pada ovarium atau rahim, seperti tumor
- Mengukur panjang leher rahim
- Mengetahui apakah Anda membutuhkan tes lain, seperti amniosentesis
- Memastikan bayi Anda sehat dan tidak mati dalam kandungan
Apakah USG saat hamil aman?
Ya, USG aman dilakukan saat kehamilan selama dilakukan dengan benar. USG tidak melibatkan radiasi, seperti sinar-X. Namun, sebaiknya lakukan USG hanya dengan dokter atau profesional kesehatan yang terjamin kualitasnya. Bahkan, banyak ahli menyarankan agar USG dilakukan hanya untuk alasan medis yang jelas, seperti untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda dalam kandungan.
USG tidak menimbulkan rasa sakit pada Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman saat melakukan USG, sebaiknya bilang pada dokter Anda. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk mengosongkan kandung kemih (buang air kecil) Anda terlebih dahulu. Kandung kemih yang penuh biasanya akan membuat Anda merasa tidak nyaman saat transduser (alat yang digunakan untuk USG) menekan perut Anda.
Saat Anda melakukan USG pertama kali di awal kehamilan Anda, mungkin Anda perlu untuk membuat kandung kemih Anda penuh. Cairan menjadi media perambatan gelombang suara, sehingga kandung kemih yang penuh di saat menjalani USG di awal kehamilan dapat meningkatkan kualitas USG Anda. Sedangkan, saat usia kehamilan Anda sudah tua, Anda tidak perlu untuk mengisi kandung kemih Anda sebelum melakukan USG. Saat kehamilan Anda sudah besar, cairan ketuban di sekeliling bayi Anda sudah cukup membantu membuat gema (suara) untuk menghasilkan gambar saat Anda melakukan USG.
Macam-macam jenis USG saat hamil
Terdapat berbagai jenis USG yang bisa Anda pilih untuk melihat gambaran bayi Anda dalam kandungan, antara lain:
USG transvaginal
USG transvaginal bisa dilakukan pada awal masa kehamilan saat ukuran rahim Anda masih kecil dan saat gambar yang jelas mungkin sulit untuk dihasilkan. USG jenis ini dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas dibandingkan USG lainnya saat kandungan Anda masih kecil. USG ini dilakukan dengan cara memasukkan probe USG ke dalam vagina. Oleh karena itu, USG ini mungkin membuat Anda sedikit tidak nyaman saat dilakukan.
USG 3D
USG 3D memungkinkan dokter dan Anda dapat melihat gambar janin dan organ-organ dalam tubuh Anda yang lebih lebar, lebih tinggi, dan lebih dalam. Karena menghasilkan gambaran yang lebih jelas, USG ini sangat membantu untuk mendiagnosis masalah selama kehamilan.
USG 4D
USD 4D bisa menghasilkan video bergerak dari janin. Sehingga, melalui USG 4D, Anda bisa melihat berbagai aktivitas janin dalam kandungan. USG 4D juga lebih bisa menghasilkan gambar wajah dan anggota tubuh janin lainnya yang lebih jelas. USG ini dilakukan sama seperti USG lainnya, tetapi dengan peralatan khusus.
Ekokardiografi
Ekokardiografi biasanya dilakukan jika dokter mencurigai bayi Anda mungkin memiliki cacat jantung bawaan. Tes ini membutuhkan waktu lama untuk melakukannya. Tetapi, tes ini mampu menunjukkan gambar jantung janin Anda lebih dalam, termasuk ukuran, bentuk, dan struktur jantung.
VIDEO
Komentar
Posting Komentar